Jika bukan kita, siapa lagi? Jika bukan sekarang, bila lagi? Blogging from 2008 - ?
Bila Allah Telah Melupakanmu
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang telah melupakan (perintah-perintah) Allah, lalu Allah menjadikan mereka melupakan (amal-amal yang baik untuk menyelamatkan) diri mereka. Mereka itulah orang-orang yang fasik - derhaka. (Al Hashr: 19)
Dipetik dari Tafsir Al Azhar karangan Pak Hamka Jilid 9
Ibnul Qayyim menulis tentang tafsir ayat ini dalam kitabnya, "Darus Saadah" (Negeri Bahagia);
"Perhatikan ayat ini, nescaya akan engkau dapati di dalamnya erti yang sangat mulia dan dalam, iaitu barangsiapa yang lupa kepada Allah, maka Allah akan membuatnya lupa kepada dirinya sendiri.
Dia tidak mengenal siapa dirinya yang sebenar dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai bahagia. Dia akan dilupakan berkenaan jalan kehidupan yang perlu ditempuhnya untuk mencapai kebahagiaan dunia mahupun untuk kehidupan di akhirat sana.
Hidupnya penuh kekosongan dan kehampaan, sama seperti binatang ternak yang dihalau-halau. Bahkan kadang-kadang binatang ternak itu lebih tahu apa yang baik untuk memelihara hidupnya dengan petunjuk naluri yang dianugerahkan Allah kepadanya.
Manusia yang lupa diri ini, dia telah keluar dari garis fitrahnya, iaitu tujuan asal dia diciptakan. Dia telah lupa kepada Allah, maka Allah telah melupakan dirinya kepada dirinya sendiri sehingga dia tidak ingat lagi bagaimana harus dirinya mencapai kesempurnaan, bagaimana dia harus bersih, dan bagaimana untuk mencapai bahagia kini dan esok.
وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
dan janganlah engkau mematuhi orang yang Kami ketahui hatinya lalai daripada mengingati dan mematuhi pengajaran Kami di dalam Al-Quran, serta ia menurut hawa nafsunya, dan tingkah-lakunya pula adalah melampaui kebenaran. (Kahfi: 28)
Dia telah lalai dan lengah dari mengingati Tuhannya, maka atas sebab itu segala tindak tanduk dan rasa hatinya tidak pernah tenang. Tidak ada perhatian dari dirinya untuk memperbaiki diri dan mencari keutamaan hidup.
Hati pecah berderai, jiwa porak peranda, apa yang dikerjakan kucar kacir, bingung tidak tentu arah hidup yang akan ditempuh."
Allah,
Cukuplah tazkirah ini sebagai peringatan buat diri yang sentiasa lalai dan lengah dari mengingatimu.
"Ya Allah, kurniakanlah kami lisan yang lembut untuk mengingatimu, hati yang penuh segar untuk mensyukuri nikmatmu dan badan yang ringan untuk menyempurnakan ketaatan kepada mu."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment