Showing posts with label Sajak. Show all posts
Showing posts with label Sajak. Show all posts

Mujahid Lumpuh Menggegar Dunia


Biar lumpuh,
biar berkerusi roda,
namun semangatmu ampuh,
membakar jiwa para pemuda.

Biar jasad dipenjara,
biar diseksa penuh derita,
gencar jiwamu menggegar dunia,
demi maruah ummah tercinta.

Redup wajahmu,
lembut tutur kata,
membuat gentar segala seteru,
kerna jihad jalan juangnya.

Pagi subuh menjadi saksi,
bidasan peluru menghancur diri,
merah darahnya menjadi bukti,
semangatnya hidup tidakkan mati.

Engkau mujahid engkaulah murabbi,
menjadi lilin membakar diri,
buat pejuang yang masih menanti,
dua kemenangan yang telah dijanji.


Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya), (Al Ahzab: 23)

Jika Ingin Menggapai Bahagia

Ramai manusia menyangka
Rezeki itu pada tingginya pangkat dan banyaknya harta
Pada besarnya rumah dan canggihnya kereta
Pada cantiknya isteri dan anak yang bijaksana

Tapi mengapa
Ramai yang berharta tapi masih berduka
Punya pangkat yang tinggi tapi sakit kepala
Punya rumah yang luas tapi sempitnya dada
Punya kereta yang canggih tapi hutang berjuta
Punya isteri jelita tapi hati sengsara
Punya anak yang bijak tapi derhaka

Sebenarnya
Bahagia itu letaknya di jiwa
Anugerah dari Yang Maha Mencipta
Buat mereka yang selalu berjasa
Juga yang takut pada tuhannya

Miskin kaya bukan ukuran
Asalkan hati tetap beriman
Disusul dengan ikhlasnya amalan
Ilmu yang sahih jadi panduan

Tidak Malukah Kita

Tidak Malukah Kita

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Namun lebih sibuk dengan update teman-teman
Berbanding menyibukkan diri memperbaiki iman

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Namun bila ditimpa sedikit ujian
Langsung tidak sabar dan putus harapan

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Namun dunia sentiasa di letak dihadapan
Akhirnya Islam tidak pernah menjadi keutamaan

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Namun zikir dan doa selalu dilupakan
Jenaka dan umpatan menjadi zikir harian

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Namun lagu-lagu lagha sering menjadi dendangan
Hingga hati sukar dihinggapi cahaya Quran

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Namun kesalahan orang sering diperbesarkan
Tapi muhasabah diri sendiri selalu dilupakan

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Tapi majlis ilmu sering ditinggalkan
'Movie', bola dan x-box pula yang sering jadi santapan

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Namun, nasib umat tidak pernah dipedulikan
Kata kita 'biarlah orang lain yang selesaikan'

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Tatkala mendengar seruan azan
Sering berlengah dan mencipta alasan

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Diri sentiasa laparkan pujian
Berbanding mencari redha tuhan

Tidak malukah kita
Bila kita mengaku beriman
Tapi tak pernah sanggup untuk berjuang
Lebih rela hidup dalam kehinaan

Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: "Kami beriman", sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)?

Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman, dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta.

(Al Ankabut:1-2)

Bila facebook Jadi Makanan Harian

Bila facebook jadi makanan harian
Al Quran mula dikesampingkan
Hingga Iman jadi berantakan
Akhirnya amal soleh kian berkurangan

Bila facebook jadi makanan harian
Debat dan hujah jadi mainan
Kononnya demi sebuah kebenaran
Akhirnya ukhuwwah juga yang terkorban

Bila facebook jadi makanan harian
Segala-gala hendak diceritakan
Segala masalah hendak diluahkan
Akhirnya maruah jadi taruhan

Bila facebook jadi makanan harian
Gambar peribadi jadi bualan
Membuat jejaka hilang pertimbangan
Hilanglah malu tertawalah syaitan

Bila facebook jadi makanan harian
Caci maki, gosip juga umpatan
Tersebar luas tanpa batasan
Berbaloikah ia demi sebuah perjuangan?

Bila facebook jadi makanan harian
Suami isteri hilang kemesraan
Asyik dengan 'update' teman-teman
Hingga terlupa pada kewajipan

Bila facebook jadi makanan harian
Menjadi ubat 'lecture' yang bosan
Juga ubat khutbah yang suram
Hingga hilang sebuah keberkatan

Bukan menghalang bukan membenci
Cuma khuatir kita terleka
Sesal di dunia boleh kembali
Sesal di akhirat tiadalah guna

Jangan jadi kuda facebook!