Ajaib!


Mencari-cari kebesaran Allah, biasanya ramai yang akan mencari-cari perkara-perkara luarbiasa. Contohnya seperti nama Allah pada badan ikan, pada buah tomato, pokok yang bersujud, laut terbelah, masjid yang tidak runtuh walaupun seluruhnya kawasan sekeliling dilanda gempa, bayi yang pada kulitnya ada nama Allah dan pastinya ramai juga yang merenung awan pada bulan Ramadhan ini dengan harapan akan terlihat gumpalan awan membentuk kalimah Allah.

Benar, itu adalah kebesaran Allah, tetapi hanya sekelumit. Awan yang membentuk kalimah Allah memang hebat, tetapi penciptaan awan dan pergerakan-pergerakannya sendiri itu jauh lebih hebat dan mengkagumkan jika dilihat dengan mata hati yang celik dan terbuka. Buah tomato yang mengandungi nama Allah itu memang mengkagumkan, tetapi celikkah kita dengan kehebatan penciptaan buah tomato yang tumbuh. Walau ditanam bersebelahan pohon cili padi yang pedas, tetap menghasilkan rasa tomato yang unik. Nama Allah pada kulit bayi memang hebat, tetapi proses penciptaan manusia yang kompleks tanpa dikawal oleh tangan-tangan manusia jauh lebih mengkagumkan.

Namun, dalam mencari-cari magis dan perkara-perkara luar biasa, ramai yang terlupa bahawa keajaiban yang paling agung dalam sejarah umat manusia seluruhnya ada di depan mata kita semua dan mungkin berada di rumah setiap dari kita. Itulah Al Quran yang mulia.

Mukjizat yang paling hebat dan agung ini telah bertahan ribuan tahun, menjadi panduan dan cahaya bagi perjalanan kehidupan umat manusia generasi demi generasi. Tidakkah kita merasa takjub saat Quran menceritakan tentang kisah perjuangan nabi dan rasul terdahulu dan kisah penjelajahan masa hadapan di syurga dan neraka dengan begitu teliti sekali.

Tidakkah kita merasa takjub saat Allah berbicara tentang penciptaan manusia dengan begitu indah dan tepat hingga menggetarkan jiwa Prof. Keith Moore yang akhirnya menemui jalan hidayah.

Tidakkah kita merasa takjub saat Quran berbicara tentang penciptaan alam semesta, membuatkan pengkagum teori big bang Stephen Hawking terpana bagaimana tanpa teleskop Hubble ada manusia yang boleh mengetahui dengan terperinci tentang letusan besar yang menjadi perintis penciptaan alam semesta.

Tidakkah kita merasa takjub saat Quran berbicara tentang pemisahan antara dua laut yang hanya ditemui manusia beribu tahun selepasnya dan tentang bintang-bintang yang berupa ros merah seperti difirmankan dalam surah Rahman.

Tidakkah kita merasa takjub, tatkala bagaimana Allah berbicara tentang madu dan susu, juga tentang sayap nyamuk yang dijadikan misal buat mencabar keegoan manusia.

Tidakkah kita merasa takjub saat melihat kepada hukum-hukum dari Al Quran yang sesuai untuk setiap zaman, mundur atau maju, analog atau digital, tetap relevan untuk menyelesaikan masalah manusia generasi demi generasi.

Juga ketika Quran menceritakan tentang kekalahan dan kemenangan Rom yang dijanjikan pada bumi yang dekat, tidakkah kita merasa kagum dan ingin tunduk.

Membicarakan tentang keajaiban Al Quran, tidak akan ada kesudahan pada ketakjuban dan kekaguman, kerana setiap ayat-ayatnya datang dari alam yang tertinggi, dibawakan oleh makhluk yang paling mulia, pada bulan yang paling mulia dan diturunkan pula kepada manusia yang paling mulia. Inilah kemuncak kepada segala keajaiban dan penghulu kepada segala magis dalam alam manusia ini.

Bulan Ramadhan adalah bulan Al Quran, mari kita sama-sama menelusuri dan menerokai setiap ayat dari Al Quran buat melembutkan hati yang gersang, menambah keimanan dan mencipta ketakjuban demi ketakjuban yang tidak akan ada penamatan dan tolok bandingan.

No comments:

Post a Comment