Ianya sesuatu yang misteri...

Kita boleh memilih cara untuk kita hidup, tapi kita tidak akan dapat memilih cara untuk kita mati. Bila, di mana dan sebabnya akan kekal sebagai sesuatu yang misteri.

Ketika Allayarham Noramfaizul selamat dikebumikan, masih berbunyi suara-suara sumbang yang mempertikaikan banyak perkara.

Tidak salah mempertikai untuk mencari kebenaran dan menambahbaik misi-misi selepas ini, tapi satu perkara yang kita perlu fahami sebagai manusia dan sebagai hamba Allah yang maha perkasa adalah kematian adalah sesuatu yang diluar jangkauan dan kuasa kita untuk mengawalnya.

Jika ditakdirkan pada hari kejadian Arwah memakai jaket kalis peluru dan menaiki kereta kebal sekalipun, jika telah tertulis ajalnya pada hari dan di tempat tersebut, tidak akan lambat atau cepat walau sesaat malaikat maut yang datang menjemput.

Renungi ayat ini:

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (4:78)


Dan jika ditakdirkan pada hari kejadian, arwah berada di tengah-tengah zon perang dengan ratusan peluru yang bersimpang siur sekalipun, jika ajalnya masih belum tertulis, maka tidak akan ada yang akan mengenainya. Seperti mana yang telah difirmankan oleh Allah dalam ayat berikut:

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal." (9:51)


Itulah hakikat kematian, semua akan merasainya satu hari nanti. Bila, dimana dan mengapa, itu adalah urusan langit, urusan kita adalah menyediakan diri untuk berhadapan dengan saat tersebut.

Kiraan amal bagi Allayarham Noramfaizul telah terhenti, tapi bagi saya dan kita semua, ia masih berjalan, dan jika anda masih mampu membaca bait-bait kalimah ini, bermakna hayat kita masih berbaki, cuma kita tidak akan tahu hingga bila.

Tanyalah pada diri,

“Apakah aku telah bersedia?”

No comments:

Post a Comment